Senin, 27 Agustus 2012

Mendengarkan Musik Berguna Mengurangi Kepikunan




Kalau kamu menyukai teka-teki silang, maka teruskanlah hobi tersebut. Kalau Anda penggemar musik janganlah berhenti menggemarinya.

Bukan apa-apa, mengisi TTS merupakan salah satu kegiatan rekreasi otak. Sedangkan hobi mendengarkan musik sangat berpotensi menurunkan stress, terlebih musik dengan irama dan lirik yang mengena.

Dua hal tersebut, yaitu rekreasi otak dan pengelolaan stress, terbukti dapat menekan potensi kepikunan pada orang-orang lanjut usia. Pikun merupakan kondisi di mana kerja otak mengalami penurunan.

"Selain rekreasi otak dan pengelolaan stress, kita juga perlu mengonsumsi makanan dengan gizi cukup. Artinya, makanan ini tak banyak mengandung lemak atau berkadar kolesterol tinggi. Contohnya mengonsumsi ikan, minimal satu kali dalam seminggu," kata Prof dr Gary Small, direktur UCLA Center on Aging (AS).


Mempertajam Inteligensi
Banyak orang menganggap kepikunan hanya diderita manusia lanjut usia (manula). Padahal orang dewasa yang belum tua pun bisa terkena gangguan ini, terutama jika gaya hidup mereka sangat mendukung. Misalnya gemar menyantap makanan yang asal lezat, tanpa memedulikan kandungan kolesterol.

Irama kerja yang tinggi di era modern, tanpa diimbangi dengan olah raga fisik dan otak serta menikmati hiburan, juga amat memudahkan seseorang mengalami penurunan kinerja otak.

Mumpung belum terlambat, kita perlu mempertajam inteligensi guna menghambat pikun dini. Otak manusia punya delapan jenis intelegensi, yang masing-masing bisa dioptimalkan dengan latihan banyak berbeda-beda.

1. Intelegensi linguistik
Ini bisa dipertajam dengan banyak membaca, melakukan permainan kata (plesetan, berpuisi, dan latihan berdiskusi).

2. Intelegensi logis-matematis 
Ini dapat diasah dengan membuat rencana rinci soal anggaran belanja keluarga, atau menghitung apapun.

3. Intelegensi visual-spasial 
Ini dapat dimaksimalkan dengan latihan menggambar, membaca peta, main puzzle, membuat denah rumah, dan sebagainya.

4. Intelegensi kinestetik 
Yang bisa dilatih dengan melakukan olah fisik secara teratur, membuat prakarya, menari atau berdansa, serta mengekspresikan diri dengan gerakan tangan atau bahasa tubuh lain.

5. Intelegensi musik 
Ini bisa dikembangkan dengan berlatih memainkan alat musik, menyanyi, mengingat irama atau lirik lagu, dan lain-lain.

6. Intelegensi naturalis 
Yang bisa diasah dengan mencintai binatang, mengenal nama pohon atau bunga, mempelajari cara kerja tubuh dan sebagainya.

7. Intelegensi interpersonal 
Ini bisa didongkrak dengan me-minati olahraga tim (sepak bola, basket), berorganisasi, bergaul, belajar bersama, dan lain-lain.

8. Intelegensia intrapersonal
Yang dapat dilatih dengan cara menyendiri, mengembangkan minat dan hobi, memahami diri sendiri, membuat komitmen (resolusi) pribadi dan sebagainya.

Dengan rajin melatih otak, maka kita tidak hanya sekedar mengingat. Lebih dari itu, otak kanan dan otak kiri akan selalu berkembang sehingga kita tidak akan mudah pikun dan berpotensi menjadi makhluk sosial yang bijak sampai kapanpun.

0 komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Label